Angka pernikahan dini masih menjadi isu serius di berbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Jember. Menyadari hal tersebut, sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Jember mengambil langkah proaktif dengan mengadakan program penyuluhan pencegahan pernikahan dini di SMA Kartika IV – 2 Jember. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya masif para akademisi muda untuk berkontribusi langsung pada permasalahan sosial di masyarakat.
Membangun Kesadaran Sejak Dini
Kegiatan penyuluhan ini menyasar para siswa SMA Kartika IV – 2 Jember sebagai target utama. Pemilihan sekolah menengah atas sangat strategis karena mereka berada pada fase di mana pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, pendidikan, dan perencanaan masa depan sangat krusial.
Dalam sesi penyuluhan yang interaktif, mahasiswa KKN memaparkan berbagai dampak negatif yang mungkin timbul akibat pernikahan dini. Tidak hanya dari aspek kesehatan fisik dan mental, tetapi juga dari sisi pendidikan, ekonomi, dan sosial. Para siswa diajak berdiskusi tentang risiko kehamilan di usia remaja yang dapat membahayakan ibu dan bayi, pentingnya menyelesaikan pendidikan tinggi untuk meraih karir yang lebih baik, serta tantangan dalam membangun rumah tangga tanpa kematangan emosional dan finansial.
Kolaborasi untuk Solusi yang Komprehensif
Program ini tidak hanya berhenti pada penyampaian materi. Mahasiswa KKN juga berkolaborasi dengan guru bimbingan konseling dan pihak sekolah untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Mereka menggunakan media visual, studi kasus, serta sesi tanya jawab untuk membuat materi lebih mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan remaja.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa SMA Kartika IV – 2 Jember tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga kesadaran penuh bahwa menunda pernikahan dini adalah langkah bijak untuk mempersiapkan diri secara matang. Membangun masa depan yang sukses dan bahagia membutuhkan perencanaan yang baik, dan hal itu dimulai dari diri sendiri